TEMPO.CO, Bogor - Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor mengungkap kelompok gangster yang diduga kerap melakukan tindak kriminal hingga meresahkan masyarakat pada Selasa, 2 Februari 2022 kemarin. Dalam aksi ini polisi berhasil menangkap para anggotanya termasuk pimpinan mereka.
Tempo mendapat kesempatan mewawancarai dua pemimpin geng yang beraksi di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor pada Ahad, 6 Februari 2022. Keduanya berinisial BJ, 21 tahun dan FI, 24 tahun, pemuda asal Kelurahan Karadenan. Namun polisi tidak mengizinkan mengambil foto mereka.
Keduanya menyebut jika kelompok mereka masih level geng kampung. Anggota geng mereka pun tinggal di daerah yang sama. Sebabnya mereka membantah jika disebut melakukan perekrutan hingga ke daerah lain.
Kepada Tempo keduanya bicara mulai dari awal mula membentuk geng, cara mencari lawan tawuran, hingga keterlibatan anak di bawah umur dalam kelompoknya.
Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana mulanya Anda mendirikan geng ini?
BJ: Bisa dibilang perkumpulan kami ini berawal dari tawuran yang dilakukan sejak sekolah dulu, lalu menerus ke ribut-ribut kampung. Udah gitu, saat ini kan ada media sosial dan kami membuat akun dengan nama-nama tongkrongan gitu. Dari instagram itu, kita bisa DM-an (Direct Message), lah, janjian untuk tawuran.
Misalkan geng saya ini di Karadenan, mau tawuran dengan geng anak Jalan Baru Kota Bogor. Nah nanti di-DM, dah, tuh. Kalau tidak kami yang kirim pesan, ya, mereka yang DM ke kita untuk janjian dan menentukan lokasi ketemu. Biasanya lokasinya itu pertengahan antarwilayah, kalau kami dengan geng Jalan Baru biasanya di wilayah Talang, Kedung Halang.
FI: Awalnya seperti itu, berlanjut sampai sekarang. Kita nongkrong-nongkrong, terus sebagai anak wilayah anak-anak yang lain juga ikut nongkrong. Itung-itung jaga wilayah dari serangan geng lain.
Apa ada perekrutan anggota?
BJ: Kalau geng kami tidak ada perekrutan, sama sekali tidak ada, dan beda dengan gangster lainnya. Tumbuh kembangnya anggota kami, paling kita ada kawan sekolah dan dia punya tongkrongan. Dari situ kita main, lah, mau teman ke tempat kami atau kami ke tempat dia. Jadi bisa dikatakan, geng kami terbentuk dari sekolahan ke tongkrongan dan membentuk tongkrongan bersama.
Berbeda dengan geng TOM (Tim Ogah Mundur) atau PTTS (Salah Satu Geng di Bojong Gede), mereka melakukan perekrutan anggota. Geng itu berasal dari Depok, tapi mereka melakukan perekrutan hingga Kota Bogor dan bahkan se-Jabodebek ada anggota geng mereka. Jumlah (keanggotaan) mereka bisa ratusan, karena meliputi Jakarta, Bogor dan Bekasi.
Ada berapa geng dan paling besar kelompok apa?
BJ: Yang kami tahu, se-Jabodebek ini ada sebelas gangster yang sering berulah atau melakukan tawuran antargeng. Kalau untuk wilayah Jakarta, Bogor dan Bekasi yang paling besar ya itu geng nya TOM dan PTTS, terutama di Kota Bogor mereka itu sering berulah. Awalnya rame gangster itu, ya, dari situ. Mereka sering bikin onar dan nyari musuh.
FI: Jadi kami membentuk tongkrongan atau Gangster Karadenan ini, ya, awalnya untuk menjaga wilayah supaya tidak ada serangan atau gangguan dari para geng itu. Soalnya, kalau mereka berulah suka banyak korban yang bukan anggota geng atau salah sasaran, lah, korbannya.
Selanjutnya: Cara gabung ke dalam geng